Subscribe:

Kamis, 08 Desember 2011

Fobia >.

fobia, apakah itu?
adalah rasa takut yang berlebih akan sesuatu atau fenomena. Mungkin anda salah satu orang yang mengalaminya,takut terhadap sesuatu yang berlebih, hingga merasa tidak nyaman dan merasa ruang gerak anda menjadi sempit.

Banyak hal yang membuat seseorang mengidap fobia. Paling sering karena traumatis, terutama yang terjadi dimasa kecil. Fobia terjadi karena pikiran bawah sadar kita salah memberi arti terhadap peristiwa traumatis yang menyebabkan fobia.
Fobia sendiri dibagi menjadi 3 kategori, yakni:
1. Phobia khusus yaitu ketakutan terhadap obyek atau aktivitas tertentu.
Miisalnya acrophobia: takut ketinggian, ailurophobia: takut kucing, arachnophobia: takut laba-laba, cynophobia: takut anjing, nyctophobia: takut gelap, dll.
2. Phobia sosial yaitu ketakutan terhadap penilaian orang lain.
3. Agoraphobia yaitu rasa takut berada di tempat terbuka atau pusat keramaian.

Mungkin selama ini anda sudah berusaha menghilangkan rasa takut itu, namun tetap tidak bisa menghilangkannya, seperti pengalaman saya fobia terhadap kucing. Saya lebih memilih berlari meninggalkan kucing daripada harus bertemu dan berhadapan dengan kucing. Sebenarnya saya sudah berusaha melawan rasa takut itu, namun rasa takut yang saya hadapi lebih kuat daripada rasa ingin mengakhiri ketakutan itu.
Namun anda tidak perlu khawatir, banyak cara untuk mengatasi fobia:
a. Terapi berbicara.
Perawatan ini seringkali efektif untuk mengatasi berbagai fobia. Jenis terapi bicara yang bisa digunakan adalah:
1. Konseling: konselor biasanya akan mendengarkan permasalahan seseorang, seperti ketakutannya saat berhadapan dengan barang atau situasi yang membuatnya fobia. Setelah itu konselor akan memberikan cara untuk mengatasinya.
2. Psikoterapi: seorang psikoterapis akan menggunakan pendekatan secara mendalam untuk menemukan penyebabnya dan memberi saran bagaimana cara-cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya.
3. Terapi perilaku kognitif (Cognitive Behavioural Therapy/CBT): yaitu suatu konseling yang akan menggali pikiran, perasaan dan perilaku seseorang dalam rangka mengembangkan cara-cara praktif yang efektif untuk melawan fobia.

b. Terapi pemaparan diri (Desensitisation).
Orang yang mengalami fobia sederhana bisa diobati dengan menggunakan bentuk terapi perilaku yang dikenal dengan terapi pemaparan diri. Terapi ini dilakukan secara bertahap selama periode waktu tertentu dengan melibatkan objek atau situasi yang membuatnya takut. Secara perlahan-lahan seseorang akan mulai merasa tidak cemas atau takut lagi terhadap hal tersebut. Kadang-kadang dikombinasikan dengan pengobatan dan terapi perilaku.

c. Menggunakan obat-obatan.
Penggunaan obat sebenarnya tidak dianjurkan untuk mengatasi fobia, karena biasanya dengan terapi bicara saja sudah cukup berhasil. Namun, obat-obatan ini dipergunakan untuk mengatasi efek dari fobia seperti cemas yang berlebihan.
Terdapat 3 jenis obat yang direkomendasikan untuk mengatasi kecemasan, yaitu:
1. Antidepresan: obat ini sering diresepkan untuk mengurangi rasa cemas, penggunaannya dizinkan untuk mengatasi fobia yang berhubungan dengan sosial (social phobia).
2. Obat penenang: biasanya menggunakan obat yang mengandung turunan benzodiazepines. Obat ini bisa digunakan untuk mengatasi kecemasan yang parah, tapi dosis yang digunakan harus serendah mungkin dan penggunaannya sesingkat mungkin yaitu maksimal 4 minggu. Ini dikarenakan obat tersebut berhubungan efek ketergantungan.
3. Beta-blocker: obat ini biasanya digunakan untuk mengobati masalah yang berhubungan dengan kardiovaskular, seperti masalah jantung dan tekanan darah tinggi (hipertensi). Karena berguna untuk mengurangi kecemasan yang disertai detak jantung tak beraturan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar