Subscribe:

Senin, 05 Desember 2011

Alangkah Lucunya Negeri Ini


Satu lagi film berkualitas Indonesia muncul. Film Komedi Indonesia Tahun 2010 yang dirilis oleh Deddy Mizwar yang dibintangi oleh Reza Rahadian ini menceritakan tentang persoalan anak-anak jalanan dinegeri ini.
Kisah film ini bermula dengan menggambarkan lakon utama, Muluk sebagai lulusan S1 Managemen yang ingin mencari pekerjaan. Muluk begitu giat mencari pekerjaan untuk membahagiakan ayahnya. Suatu hari dia memergoki anak kecil mencopet dipasar. Dari sinilah dia berkenalan dengan Komet, anak jalanan yang berprofesi sebagai pencopet cilik.
Sejak berkenalan dengan komet, Muluk menjadi tau kalau masih banyak anak-anak sebaya Komet berprofesi sebagai pencopet. Melihat kehidupan anak-anak jalanan, Muluk mempunyai ide, dia ingin memanagemen hasil copet para pencopet cilik tersebut. Dia bekerjasama dengan Jarot, bos para anak jalanan yang telah mengkoordinir anak-anak itu dengan bagi hasil 10%. Jarot pun setuju, karena sesungguhnya Jarot ingin melihat anak-anak jalanan tersebut tidak bernasib sama sepertinya.
Susah payah Muluk menjalankan misinya, karena anak-anak jalanan tidak percaya dengan niat baik Muluk yang ingin merubah mereka menjadi lebih baik.
Muluk sangat prihatin dengan kehidupan anak-anak jalanan tersebut, tidak satupun diantara mereka yang bisa membaca dan mengenal agama. Melihat itu Muluk berinisiatif mengajak Syamsul  untuk mengajar mereka pelajaran umum, sedangkan Pipit mengajar agama. Syamsul adalah sarjana pengangguran yang kerjaannya berjudi. Sedangkan Pipit adalah pengangguran yang kerjaannya mengikuti kuis saja.
Seiring berjalannya waktu anak-anak jalanan menjadi dekat dan percaya kepada Muluk. Kehidupan mereka semua berubah. Muluk yang dulu pengangguran tidak punya uang bisa membeli motor dan membahagiakan orang-orang disekitarnya. Anak-anak jalanan yang dulunya tidak bisa menulis dan membaca, juga tidak mengenal agama, menjadi bisa menulis dan membaca, serta mengerti agama. Syamsul dan Pipit yang dulunya pengangguran dan sering berbuat hal yang tidak penting, kini menjadi bermanfaat untuk orang lain.
Tidak cukup sampai disitu, muluk ingin melihat anak-anak jalanan tersebut tidak mencopet lagi. Anak-anak jalanan tidak ingin meninggalkan kebiasaan mereka itu dengan alasan mereka sudah nyaman dengan profesi pencopet yang mendatangkan kenikmatan bagi mereka. Muluk tidak putus asa, dia terus berusaha. Sampai akhirnya anak-anak jalanan setuju dengan Muluk. Namun siapa yang mengira ayah Muluk dan Pipit mengetahui pekerjaan anak-anak mereka. Dari sinilah muncul konflik baru. Muluk dan Pipit memutuskan mundur dari pekerjaan mereka karena kedua orang tua mereka tidak setuju mereka bekerja kepada anak-anak jalanan. Kedua orangtua mereka tidak ingin anak-anaknya mendapatkan gaji tidak halal meskipn dengan niat yang baik.
Setelah memutuskan untuk mundur, kehidupan Muluk, Pipit, Syamsul kembali seperti semula, tidak ada gairah. Begitu pula dengan anak-anak jalanan, mereka kembali mencopet, tapi ada sebagian anak-anak jalanan yang mengikuti saran Syamsul, tidak mencopet melainkan mengasong.
Ternyata berubah kearah yang lebih baik emang tidak gampang, para pencopet cilik yang sudah berubah menjadi pengasong tersebut ditangkap para satpol PP. Muluk yang membela dan berusaha membebaskan anak-anak jalanan tersebut malah ditangkap satpol PP, meskipun niatnya baik.
Film ini dikemas dengan baik. Dalam lucunya, film ini mengandung pesan-pesan moral yang baik untuk kita semua. Jadi jangan hanya melihat film ini dari lucunya saja, resapi dan hayati, karena dari film Alangkah Lucunya Negeri ini, kita dapat mengambil pelajaran-pelajaran yang berharga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar